Label

Rabu, 27 April 2011

Konsep Dasar Timbulnya Penyakit

KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam timbulnya penyakit, yaitu:
1.        Agen : mikro organisme
2.        Host : induk semang (penjamu)
3.        Lingkungan
Ketiga hal ini bisa berdampak pada timbulnya penyakit yaitu penyebab tidak hanya satu tetapi bisa banyak faktor atau yang disebut dengan Multiple causation of disease.

Host
Adalah semua faktor yang ada pada diri manusia, yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit. Faktor tersebut adalah:
1.        Imunitas รจ dipengaruhi gizi, aktivitas, istirahat.
2.        Genetik                
3.        Umur
4.        Jenis kelamin       
5.        Adat istiadat
6.        Ras                      
7.        Pekerjaan

Agen
1.        Golongan biologik: a. Mikro organisme : virus, bakteri. b. Non mikro organisme : cacing. c. Jamur
2.        Golongan gizi : Kh, L, P, Vit., Mineral
3.        Golongan fisik : suhu, suara, tekanan udara, radiasi, trauma mekanis.
4.        Golongan kimia : dalam tubuh (NH3), luar tubuh (logam berat)
5.        Golongan mekanik : kelalaian manusia

Lingkugan
1.        Fisik => alamiah
2.        Non Fisik => akibat interaksi dgn manusia
3.        Biologis => binatang, tumbuh-tumbuhan, mikro organisme

Reservoir (tempat hidup)
1.        Human reservoir
2.        Animal reservoir
3.        Antropode reservoir

Sumber Data

Sumber Data
1.        Vital Record
2.        Catatan dan laporan penyakit
3.        Catatan dan laporan instansi khusus, yaitu: asuransi, kepolisian, militer
4.        Hasil survai khusus, misalnya Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
5.        Sensus penduduk

Penemuan Masalah Kesehatan
1.      Sensus
2.      Survei
3.      Screening
4.      Case Finding
5.      Surveilence

Sensus adalah pencacahan atau kegiatan pengumpulan data atau informasi pada seluruh individu yang bertempat tinggal di suatu wilayah administratif tertentu. Kendala : dana, tenaga .

Survei adalah kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan pada suatu saat tertentu, seperti sensus, tetapi informasi dikumpulkan pada bagian sampel, misalnya : Survai khusus bidang penyakit

a.         Suvai insiden penyakit, Data : penyakit baru (kasus baru), Kendala : kasus lama tidak tercatat.
b.         Survai prevalen penyakit, Data : semua peristiwa penyakit, Kendala : data kasus lama รจ ?

Screening (penyaringan kasus),  digunakan bila dengan metode sensus dan survei mengalami kesulitan dan data hanya masalah kesehatan tertentu.
Lima langkah yang dilakukan dalam screening :
1.        Tetapkan masalah kesehatan.
2.        Tetapkan cara pengumpulan data.
3.        Tetapkan kelompok masyarakat.
4.        Lakukan penyaringan guna mempertajam masalah.
5.        Susun laporan.

Hasil


Penyakit
Jumlah


+
-
Hasil pemeriksaan
+
a
b
a + b
-
c
d
c + d
Jumlah

a + c
b + d
a + b + c + d

Perhitungan
  1. Sensitifitas : a/(a+c) bila meningkat adalah baik.
  2. Spesifisitas : d/(b+d) bila meningkat adalah baik.
  3. True + : a
  4. True - : d
  5. False + : b/(b+d)
  6. False - : c/(a+c)

Keterangan:
True +  : sakit dgn hasil test +.
True -   : tidak sakit, hasil test -.
False + : tidak sakit, hasil test +
False -  : sakit, hasil test -

Case Finding (pencarian kasus), untuk mengatasi wabah. Tujuan menemukan sumber penularan dan atau  mencari ada atau tidak ada penderita di masyarakat. Ada dua (2) yaitu:
1.        Active case finding
2.        Pasive case finding
Active Case Finding, Cara kerja = screening, bedanya pada Active Case Finding hanya mencari yang dicuriga sakit. Dibagi menjadi dua, yaitu:
  1. Backward tracing (telusur kebelakang), tujuan: mencari sumber penularan.
  2. Forward tracing (telusur ke depan), tujuan: mencari kasus baru.
Pasive Case Finding, pencarian data hanya mengandalkan laporan yang ada.

Surveillance adalah pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan, dilakukan secara terus-menerus pada saat wabah. Tujuan dari surveillance adalah menganalisa keadaan wabah. Surveillance akan dihentikan bila dalam 2 (dua) kali masa tunas tidak ditemukan adanya kasus. Surveillance diklasifikasi menjadi dua (2), yaitu:
1.        Active Surveillance, aktivitas langsung dilakukan ke lapangan.
2.        Pasive Surveillance, aktivitas hanya mengandalkan melalui laporan saja.

Senin, 18 April 2011

Pengantar Epidemiologi

EPIDEMIOLOGI
Ezrana Sumekto, S.Kep.,Ns.


Pengertian
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Epi, Demos dan Logos.
Epi berarti pada atau tentang
Demos berarti penduduk atau rakyat
Logos berarti ilmu
Jadi Epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari hal-hal yang terjadi pada rakyat.

Pendapat ahli
1.   Omran, Epidemiologi adalah studi tentang distribusi kesehatan, penyakit dan perubahan penduduk beserta akibatnya.
2.   Mac Mahon-Pugh, Epidemiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.
3. Azrul Azwar, Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi.

Dari hal tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Epidemiologi mempelajari tiga (3) hal yaitu :
1.        Frekuensi masalah kesehatan
2.        Penyebaran masalah kesehatan
3.        Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan

Frekuensi Masalah Kesehatan
Adalah besarnya masalah kesehatan pada sekelompok masyarakat.
Aktifitas atau kegiatan yang dilakukan:
1.        Menemukan masalah kesehatan
2.        Melakukan pengukuran

Penyebaran Masalah Kesehatan
Berdasarkan : variabel orang, variabel tempat dan variabel waktu.
1.        Variabel Orang, meliputi :
a.    umur,
b.    jenis kelamin,
c.    jenis pekerjaan,
d.   penghasilan
e.    golongan atau etnis
f.     status perkawinan
2.        Variabel tempat, berdasarkan kondisi geografis.
3.        Variabel waktu, berdasarkan etiologinya

Faktor Yang Mempengaruhi
Adalah hal-hal yang berpengaruh terhadap munculnya suatu masalah kesehatan. Pada bagian ini lebih menitik beratkan pada penyebab masalah kesehatan dari frekuensi masalah kesehatan, penyebaran masalah kesehatan, dan penyebab masalah kesehatan.

Manfaat
1.        Membantu pekerjaan administrasi kesehatan.
2.        Dapat menerangkan penyebab dari suatu masalah kesehatan.
3.        Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit.
4.        Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan.
5.        Dapat digunakan untuk menyusun klasifikasi suatu penyakit.
6.        Dapat digunakan untuk menyusun program pemeliharaan kesehatan.

Ruang Lingkup
1.        Masalah Kesehatan : Subjek – Objek.
2.        Masalah Kesehatan : sekelompok manusia.
3.        Merumuskan Masalah Kesehatan : gunakan data (frekuensi dan penyebaran).

Epidemi, masalah kesehatan pada daerah tertentu dalam waktu yang singkat dan frekuensi yang meningkat.
Pandemi, masalah kesehatan, frekuensi yang sedikit, tetapi memperlihatkan peningkatan yang tajam dan penyebarannya amat luas.
Endemi, masalah kesehatan pada wilayah tertentu, menetap dalam waktu yang lama.
Sporadik, masalah kesehatan di suatu wilayah tertentu, frekuensi berubah-ubah menurut perubahan waktu.

Klasifikasi
Epidemiologi dibagi mejadi dua (2) :
1.        Epidemiologi Deskriptif
2.        Epidemiologi Analitik

Epidemiologi Deskriptif
Mempelajari frekuensi masalah kesehatan dan penyebaran masalah kesehatan. Tidak mencari penyebab dari masalah kesehatan. Hasil pekerjaan hanya menjawab :
a.         Siapa, berarti kelompok masyarakat mana yang terserang.
b.        Dimana, serangan terjadi.
c.         Kapan, merujuk pada waktu serangan, mis: pagi atau malam hari.

Epidemiologi Analitik 
Mencari jawaban penyebab timbulnya masalah kesehatan dan melihat hubungan. Dalam epidemiologi analitik melakukan perbandingan pada 2 (dua) kelompok : 
      (1) sedang dipelajari,      
      (2) pembanding.
 
Epidemiologi analitik dibagi menjadi dua, yaitu :
1.        Studi Observasinal
a. Studi Retrospektif (Case Control Studi = Kasus Kontrol)
b. Studi Prospektif (Cohort Study)
2. Studi Eksperimental : intervensi

Studi Retrospektif (Case Control Studi = Kasus Kontrol)
Suatu studi yang menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit. Dalam mempelajari studi retrospektif, sampel dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.        Kasus : menderita sakit, hendak diselidiki penyebabnya.
2.        Kontrol : tidak menderita sakit.

Studi Prospektif (Cohort Study)
Menganalisa pengaruh faktor etiologi di dalam memperbesar kemungkinan timbulnya penyakit dan melihat adanya akibat.
Study Longitudinal : pengukuran penyebab & akibat tidak bersamaan

Langkah-langkah penanggulangan (3 langkah) :
1.        Merumuskan hipotesa
2.        Melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa
3.        Menarik kesimpulan